Setiap perayaan Hari Raya Natal selalu identik dengan berbagai makanan lezat yang disajikan untuk menyambut tamu, keluarga, dan sahabat. Di antara banyaknya kue kering khas Natal, kue nastar menjadi salah satu yang paling digemari dan hampir selalu ada di meja hidangan. Bentuk mungil, tekstur yang lembut, dan rasa manis asam dari selai nanas membuat nastar bukan hanya enak, tetapi juga menghadirkan momen nostalgia bagi banyak orang.
Nastar bukan sekadar kudapan, tetapi telah menjadi simbol tradisi dan kebersamaan yang menghangatkan suasana rumah saat Natal. Aroma butter dan selai nanas yang dipanggang menciptakan nuansa khas yang menandai bahwa hari raya penuh kedamaian sedang tiba.

Sejarah Nastar: Jejak Budaya Belanda yang Bertahan hingga Kini
Kue nastar memiliki sejarah panjang. Ketika bangsa Belanda datang ke Indonesia, mereka membawa berbagai resep tart buah seperti tart apel dan blueberry pie. Namun karena bahan-bahan tersebut sulit ditemukan di Nusantara, masyarakat lokal berinovasi menggantinya dengan buah nanas, yang melimpah, murah, dan mudah diolah.
Dari sinilah lahir “ananas taart”, yang kemudian disingkat dalam ucapan masyarakat lokal menjadi nastar.
Sejak itu, nastar berkembang menjadi kue yang tidak hanya disajikan pada perayaan Belanda, tetapi juga diadaptasi menjadi hidangan khas berbagai perayaan besar di Indonesia, termasuk Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri.
Mengapa Nastar Identik dengan Hari Raya Natal?
1. Tradisi Keluarga yang Telah Mengakar
Generasi demi generasi mewariskan kebiasaan membuat nastar menjelang Natal. Proses membuatnya biasanya dilakukan bersama, menciptakan momen kehangatan keluarga yang menjadi ciri khas Natal.
2. Lambang Kebahagiaan dan Keberuntungan
Bentuk nastar yang bulat seperti koin emas sering dianggap sebagai simbol rezeki dan keberkahan yang ingin dibagikan kepada setiap tamu pada hari istimewa.
3. Rasa Manis Menjadi Harapan Tahun Baru
Selai nanas yang manis menjadi representasi doa agar kehidupan yang dijalani juga terasa manis, penuh sukacita dan harapan cerah ke depan.
4. Kue yang Disukai Semua Kalangan
Nastar memiliki rasa universal yang cocok untuk anak-anak maupun orang dewasa. Teksturnya lembut dan aromanya disukai banyak orang, membuatnya nyaman dijadikan suguhan Natal.
Variasi Nastar yang Populer Saat Natal
Di zaman modern, nastar telah memiliki banyak varian menarik, di antaranya:
1. Nastar Keju
Menggunakan taburan parmesan atau keju edam di atasnya, memberikan rasa gurih yang berpadu dengan manisnya selai nanas.
2. Nastar Premium Butter
Menggunakan 100% butter Eropa yang membuat aroma kue lebih harum dan teksturnya sangat lumer.
3. Nastar Bentuk Bunga
Biasanya di bentuk menyerupai bunga mawar atau bunga matahari, cocok sebagai hidangan cantik di meja tamu.
4. Nastar Jumbo
Bentuk lebih besar dengan isian selai yang lebih banyak.
5. Nastar Kurma atau Matcha (Kreasi Modern)
Menggunakan selai kurma atau perpaduan matcha untuk menyajikan cita rasa baru yang lebih kekinian.
Resep Lengkap Nastar Natal yang Lembut, Harum, dan Lumer
Bahan Kulit:
- 300 gram tepung terigu protein rendah
- 200 gram butter atau campuran butter dan margarin
- 50 gram gula halus
- 2 kuning telur
- 2 sdm susu bubuk
- 1 sdt vanilla extract
Isian Selai Nanas:
- 1 buah nanas besar, parut
- 100–150 gram gula pasir (sesuaikan selera)
- 1 batang kayu manis
- Sejumput garam
Bahan Olesan:
- 2 kuning telur
- 1 sdt minyak
- 1 sdt susu cair
Cara Membuat Nastar Natal yang Sempurna dan Anti Gagal
1. Membuat Selai Nanas
- Masak nanas parut dalam wajan tanpa air tambahan.
- Tambahkan gula, garam, dan kayu manis.
- Aduk hingga air nanas menyusut dan teksturnya berubah menjadi selai kental.
- Masak hingga benar-benar kering agar nastar tidak retak.
- Dinginkan dan bentuk bulatan kecil.
2. Membuat Adonan Kulit
- Mixer butter, margarin, gula, dan vanilla sebentar saja hingga tercampur (jangan sampai mengembang).
- Tambahkan kuning telur, aduk rata.
- Masukkan tepung terigu dan susu bubuk.
- Aduk menggunakan spatula sampai kalis dan dapat dipulung.
- Istirahatkan adonan di kulkas 10 menit agar lebih mudah dibentuk.
3. Membentuk Nastar
- Ambil sedikit adonan, pipihkan, isi dengan selai nanas.
- Bulatkan perlahan agar tidak retak.
- Susun di loyang beralas baking paper.
4. Proses Pemanggangan
- Panggang nastar pertama kali selama 15 menit pada suhu 160°C.
- Keluarkan, olesi dengan campuran kuning telur, susu, dan minyak.
- Panggang kembali 8–10 menit hingga berwarna golden brown dan mengkilap.
5. Pendinginan dan Penyimpanan
- Diamkan nastar hingga benar-benar dingin.
- Simpan dalam toples kedap udara agar tetap renyah dan tidak melempem.
Tips agar Nastar Sempurna dan Lumer di Mulut
- Gunakan butter berkualitas agar aroma nastar lebih harum.
- Selai harus sangat kering supaya tidak membuat adonan kulit pecah.
- Jangan mengaduk adonan kulit terlalu lama agar hasilnya tetap lembut.
- Olesan telur + susu + minyak membuat nastar tampak mengkilap cantik.
- Hindari menggunakan telur secara berlebihan dalam adonan, karena bisa membuat tekstur keras.
Kesimpulan
Kue nastar adalah hidangan yang bukan hanya lezat, tetapi juga sarat makna. Kini, nastar telah menjadi simbol kehangatan, kebersamaan, dan kebahagiaan yang menyertai perayaan Hari Raya Natal. Dengan resep yang tepat, siapa pun dapat membuat nastar rumahan yang rasanya lembut dan lumer seperti buatan toko premium.
Setiap gigitan nastar menghadirkan rasa manis, wangi butter, serta kehangatan yang membuat Natal semakin istimewa. Tidak heran jika nastar menjadi kue yang selalu dinanti dan jarang tersisa di meja tamu.